Penyerahan Mesin Pengolah Sagu Dari Balai Taman Nasional Siberut Kepada Pihak Desa Simalegi
Pantai barat yang berbatasan dengan samudra Hindia, dikenal dengan ombaknya yang besar dan tinggi. Sementara untuk menuju Dusun Muara perjalanan mesti dilanjutkan dengan menggunakan perahu lainnya, yang menelusuri aliran muara sungai selama 45 menit perjalanan.
Setelah melalui perjalanan panjang dan medan berat selama lebih kurang 5 jam, barulah tiba di desa Simalegi Dusun Muara Kecamatan Siberut Barat.
Di desa wilayah terluar Indonesia ini, kepala Balai Taman Nasional Siberut Lugi Hartanto bersama jajarannya mengantarkan bantuan kepada warga simalegi berupa mesin pengolah sagu.
Di desa wilayah terluar Indonesia ini, kepala Balai Taman Nasional Siberut Lugi Hartanto bersama jajarannya mengantarkan bantuan kepada warga simalegi berupa mesin pengolah sagu.
"Simalegi ini kan salah satu desa di dalam kawasan Taman Nasional, artinya Taman Nasional pengen juga ini bagian dari kita untuk bisa mendukung ekonomi masyarakat, nantinya kalau mereka bisa mengolah itu dengan baik bagian dari ketahanan pangan juga. Ada dua desa, Simalegi sama Simatalu, di Seksi Wilayah I ada bantuan juga, kaitan dengan lebah madu, budidaya lebah madu di Desa Matotonan dan desa Saibi. Jadi ada empat desa atau empat kelompok yang kita berikan bantuan." Ucap Lugi Hartanto, Kepala Balai Taman Nasional Siberut.
"Semenjak sekarang ini dibantu jelas dari Taman Nasional kepada masyarakat, kami sangat berterima kasih Pak mudah-mudahan kami minta lagi bisa terealisasi. Kami itu makanan pokok yang yang jelas dulu Pak, jadi untuk pemakaian sagu yang yang tradisional sekarang sudah jadi anu, kalau untuk berikutnya mungkin gitu minta dari Taman Nasional supaya bagaimana pengelolaan sagu yang paling bagus. Kalau di sini memang usulan dari satu kelompok, tapi di sini kami gunakan mesin sagu itu untuk seluruh masyarakat Simalegi." ungkap Ellyas, Kepala Desa Simalegi.
Bantuan mesin pengolah sagu tersebut diberikan kepada kelompok masyarakat agar dapat meringankan pekerjaan mereka memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sebab selama ini, masyarakat Dusun Muara masih kesulitan dalam pengolahan sagu yang merupakan makanan pokok masyarakat suku Mentawai.
Laporan : Beni Eka Putra dari Mentawai